
Satgas MBG Grobogan Tinjau Distribusi Makan Bergizi Gratis di Sekolah
Aug 25, 2025Purwodadi – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program nasional terus dipantau agar benar-benar sampai ke penerima manfaat. Senin (25/8/2025), Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan Anang Armunanto, yang juga Ketua Satgas Percepatan MBG, bersama jajaran usai meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan D.I. Panjaitan dan Hayam Wuruk, Purwodadi, melanjutkan pengecekan distribusi ke sekolah-sekolah.
Sebagai salah satu program prioritas nasional, MBG dirancang untuk memastikan anak-anak Indonesia memperoleh asupan gizi yang cukup, sehingga tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing. Pemerintah daerah berperan mengawal agar manfaat tersebut benar-benar dirasakan oleh setiap siswa di sekolah.
Di SD Negeri 9 Purwodadi, makanan tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Guru dan murid tampak bergotong royong membagikan nasi, lauk, sayur, dan buah yang disajikan dalam ompreng tertutup. Suasana kelas terasa akrab, anak-anak menikmati menu dengan riang. Tim Satgas juga mencatat beberapa hal sebagai bahan evaluasi, misalnya satu ompreng yang tidak berisi lauk ayam.
Sekda kemudian berbincang dengan para siswa mengenai kebiasaan makan mereka. Anak-anak hampir serentak menjawab tidak ada yang enggan makan setiap hari. Hanya satu-dua siswa kadang menolak karena nasi lembek, ayam keras, atau sudah jajan lebih dulu. Beberapa anak kurang menyukai sayur atau buah, namun makanan yang tersisa biasanya dibagikan kepada teman lain agar tidak terbuang.
Setelah meninjau SD, rombongan melanjutkan pemantauan ke SMP Negeri 1 Purwodadi. Paket MBG dari SPPG diturunkan di lobi sekolah. Setiap kelas memiliki jadwal piket, di mana siswa bertugas mengambil paket untuk dibagikan kepada teman-temannya di kelas masing-masing. Suasana berlangsung tertib, meski tampak ada siswa yang menunda atau tidak menghabiskan makanan karena belum berselera atau sudah kenyang.
Sementara di SMA Negeri 1 Purwodadi, distribusi sedikit terlambat sehingga sebagian siswa sudah menerima makanan, sementara lainnya masih menunggu. Sekda menekankan pentingnya agar mekanisme distribusi terus diperbaiki, sehingga setiap siswa memperoleh makan bergizi tepat waktu tanpa mengganggu ritme belajar mengajar.
Menjaga Asa Generasi Sehat
Pemantauan ini menjadi wujud keseriusan pemerintah daerah dalam memastikan program MBG berjalan tepat sasaran. Selain mencatat evaluasi, anak-anak juga belajar berbagi, mensyukuri, dan membiasakan diri mengonsumsi sayur serta buah.
Lebih dari sekadar makan siang gratis, program nasional ini adalah investasi jangka panjang. Di balik sepiring nasi, lauk, dan buah yang tampak sederhana, tersimpan harapan besar: lahirnya generasi Grobogan yang sehat, kuat, dan cerdas.
Melalui pemantauan ini, pemerintah daerah berkomitmen menjaga kualitas pelaksanaan program, sekaligus mendukung tindak lanjut perbaikan yang diperlukan, sehingga setiap suapan dapat menjadi bekal tumbuh kembang anak-anak. Dengan demikian, generasi muda Grobogan memperoleh asupan gizi optimal dan dapat terus berkembang sesuai potensinya. (jsa)